Sederhana memang. Tetapi hal-hal yang sederhana seringkali juga membutuhkan pemahaman tersendiri, karena ternyata dari beberapa pertanyaan yang masuk ke blog ini menunjukkan adanya kebingungan dalam membaca tabel t. Kesalahan dalam membaca tabel t tentunya juga berakibat kesalahan dalam hasil uji hipotesis. Oleh karenanya, tulisan kali ini akan mencoba membahas mengenai cara membaca tabel t tersebut.
Struktur tabel t yang umum dan tersedia pada buku-buku statistik/ekonometrik adalah sebagai berikut:
Judul masing-masing kolom mulai dari kolom kedua (angka yang dicetak tebal) dari tabel tersebut adalah nilai probabilita (tingkat/taraf signifikansi). Nilai yang lebih kecil menunjukkan probabilita satu arah (satu sisi) sedangkan nilai yang lebih besar menunjukkan probabilita kedua arah (dua sisi). Misalnya pada kolom kedua, angka 0,25 adalah probabilita satu arah sedangkan 0,50 adalah probabilita dua arah.
Selanjutnya, judul masing-masing baris adalah derajat bebas (db) atau degree of freedom (df). Seperti terlihat pada gambar diatas yang dimulai dari angka 1, dan biasanya pada buku-buku statistik/ekonometrik sampai angka 200.
Lalu apa itu yang dimaksud dengan probabilita pada tabel t tersebut ?
Dalam pengujian hipotesis, kita terlebih dahulu menetapkan tingkat/taraf signifikansi pengujian kita (biasanya disimbolkan dengan α (alpha)). Misalnya 1 %, 5 %, 10 % dan seterusnya. Nah, taraf/tingkat signifikansi tersebut yang merupakan probabilita dalam tabel ini.
Lalu apa yang dimaksud dengan probabilita satu arah dan dua arah ?
Dari sisi ini, pengujian hipotesis memiliki dua bentuk pengujian yaitu pengujian satu arah dan pengujian dua arah.
Pengujian satu arah atau dua arah tergantung pada perumusan hipotesis yang akan kita uji. Misalnya jika hipotesis kita berbunyi, “ pendidikan berpengaruh positif terhadap pendapatan”. Artinya semakin tinggi pendidikan semakin besar pendapatan”. Maka pengujiannya menggunakan uji satu arah. Atau, misalnya “ umur berpengaruh negatif terhadap pendapatan”. Artinya semakin tua umur semakin rendah pendapatan”. Ini juga menggunakan pengujian satu arah.
Tetapi jika hipotesisnya berbunyi, “ terdapat pengaruh umur terhadap pendapatan”. Artinya umur bisa berpengaruh positif , tetapi juga bisa berpengaruh negatif terhadap pendapatan. Maka, pengujiannya menggunakan uji dua arah.
Kalau kita melakukan pengujian satu arah. Maka pada tabel t, lihat pada judul kolom bagian paling atasnya (angka yang kecilnya). Sebaliknya kalau kita melakukan pengujian dua arah, lihat pada judul kolom angka yang besarnya.
Selanjutnya bagaimana menentukan derajat bebas atau degree of freedom (df) tersebut ?
Dalam pengujian hipotesis untuk model regresi, derajat bebas ditentukan dengan rumus n – k. Dimana n = banyak observasi sedangkan k = banyaknya variabel (bebas dan terikat). (Catatan: untuk pengujian lain misalnya uji hipotesis rata-rata dllnya rumus ini bisa berbeda).
Ok. Sekarang kita lihat contohnya.
Misalnya kita punya persamaan regresi yang memperlihatkan pengaruh pendidikan (X1) dan umur (X2) terhadap pendapatan (Y). Jumlah observasi (responden) yang kita gunakan untuk membentuk persamaan ini sebanyak 10 responden (jumlah sampel yang sedikit ini hanya untuk penyederhanaan saja). Pengujian hipotesis dengan α = 5%. Sedangkan derajat bebas pengujian adalah n – k = 10 – 3 = 7.
Hipotesis pertama: Pendidikan berpengaruh positif terhadap pendapatan. Pengujian dengan α = 5 %
Hipotesis kedua: Umur berpengaruh terhadap pendapatan. Pengujian juga dengan α = 5 %
Untuk hipotesis pertama, karena uji satu arah, maka lihat pada kolom ke empat tabel diatas, sedangkan df nya lihat pada angka tujuh. Nilai tabel t = 1,895
Untuk hipotesis kedua, karena uji dua arah, maka lihat pada kolom ke lima tabel diatas, dengan df = 7 maka nilai tabel t = 2,365
Ok. Cukup sekian dulu. Bagi yang ingin mendownload tabel t lengkap, klik disini. Lihat juga cara membaca tabel F. Klik disini
Filed under: Tip-Trik(2) | Tagged: ekonometrik, statistik, Tip-Trik(1) |
Slamat malam pak.
Saya msh ragu untu mnentukan hipotesis saya 1 arah atau 2 arah.
Hipotesis saya berbunyi : pertumbuhan ekonomi mpunyai pengaruh yg signifikan thdp kualitas sdm.
Itu 1 arah atau 2 arah pak ? Mohon infonya untuk mmbantu sidang saya pak. trimakasih
penjelasannya lengkap sangat membantu, terimakasih
pak.. dalam tabel t ada yg 1%, 5%, 10% to derajat kesalahan..
trus dasarnya menetapkan perentase itu bgaimna pak??
mohon bantuan dan arahanya pak,..
trims sblunmnya..
Ass. Pak Junaidi, mau tanya gimana cara mencari s (varian sampel) dalam uji T. Trims sebelumnya.
[…] Cara Membaca Tabel T […]
makasih banyak pak! 😀
Terimakasih banyak, saya sangat terbantu, semoga mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda
Makasih telah melancarkan tugas ku. Moga Allah membalas kebaikan Anda ini
assalamu’alaikum…
saya mau tanya pak, adakah rumus baku untuk uji beda koefisien? saya sedikit bingung, karena ada uji beda koefisien pada jurnal yang saya akan replikasi. terimakasih banyak, pak…
alhamdulillah om.. sedikit mencerahkan yang lagi bingung ni… terima kasih
kalau db nya 30 berapa taraf siginifikasinya??
SEMOGA TULISAN PAK JUNAIDI DAPAT MERUPAKAN ILMU YANG BERMANFAAT…..AMIN
Bapak saya mau tanya, apakah bisa hipotesis yg ditolak atau tidak signifikan diubah hasilnya menjadi diterima dan signifikan?
dan faktor2 apa saja yg membuat hipoteisi ditolak atau tidak signifikan?? terimaksih sebelumnya pak.
sangat bermanfaat! betul sekali pak, info yang kecil begini malah yang tidak diketahui orang2. terima kasih banyak. 🙂
terimakasih pak,sangat membantu sekali,semoga bapak dan ibu hardiani sukses selalu.amin
makasi gan… ikut copas ya….
semangat terus membantu menambah ilmu pengetahuan tentang t tabel
cuma saya masih bingung
saya mempunya persamaan regresi sebagai berikut
Y = 0,262 – 0,075X1 – 0,014X2
dengan hasil t hitung sbb:
Variabel t hitung
Kondisi keuangan (X1) -1,907
Pertumbuhan penjualan (X2) -2,734
df = 37
berapa seharusnya nilai t tabel saya????
saya disuruh menggunakan tabel t milik gujarati….ekonometrika dasar…
TOLONG saya pak….
terima kasih sebelumnya…..???????
ok
Terimakasih. semoga menjadi amal zariah.
untuk data panel, apakah cara menentukan df nya masih sama?karena kan data panel merupakan gabungan cross section dan time series?
Terima kasih banyak penjelasan mas..
Sangat membantu saya dalam membantu mengerjakan skripsi..
Semoga mendapat pahala dari Gusti Allah..
Terima kasih..
wah.. terima kasih banyak tutorialnya…
sangat membantu sekali pak.
tp saya ingin tanya,klo untuk uji hipotesis dengan analisis jalur, apakah rumus df sama dgn rumus di atas (n-k)?
lalu bagaimana dgn rumus df pada uji hipotesis secara simultan (using F tabel)?
teimakasih.
wah canggih bgt bahasannya. langsung nyambung. thanks ya…
Untuk hipotesis pertama, karena uji satu arah, maka lihat pada kolom ke empat tabel diatas, sedangkan df nya lihat pada angka tujuh. Nilai tabel t = 1,895
Untuk hipotesis kedua, karena uji dua arah, maka lihat pada kolom ke lima tabel diatas, dengan df = 7 maka nilai tabel t = 2,365
mas, mau tanya, apakah dalam satu penelitian tingkat signifikansi yg digunakan harus sama semua, misalnya 5%, karena hasil uji saya ada yang lolos di 1%, ada yang di 5% ada yang di 10%..
Ditunggu sekali jawabannya..
Terimakasih…
Trim’s atas kelengkapan informasinya,……
Semoga Alloh SWT senantiasa membalas kebaikan bapak dalam membagi ilmu dengan pahala yang sebesar-besarnya.
Salam sukses
_Deden_
apa beda pengujian satu arah dengan pengujian dua arah?
makaseee ya mas atas penjelasannya………………..
Mas, dalam tabel t kn da yg 1%,5%,10% buat derajat kesalahan. Tu yg bener secara statistik yang mana.
pak…dalam tabel t ada 1%, 5%, 10%,
jdi dasar untuk menentukan persentase dari mana dan dikutip dimana??
mohon petunjuk dan arahannya pak.??
Assalamu’alaikum pak saya masih bingung dengan hipotesis satu arah dan dua arah. Tolong bntu saya pak kalau bunyi hipotesis saya
Pemahaman konsep fisika siswa dengan menerapkan model inkuiri menggunakan macromedia authoware lebih baik dibandingkn siswa dengan pembelajaran konvensional. Satu arah atau dua arah pak? Sblmnya terima kasih pak
Jawab: Kalau hipotesisnya “lebih baik” berarti satu arah. Tapi kalau hipotesisnya “berbeda” dalam artian bisa lebih baik atau lebih buruk, berarti dua arah
Terima kasih banyak pak atas jawaban bapak.semoga segala kebaikan bapak bernilai kebaikan untuk bapak.