Telah terbit buku: Obat Malas Dosis Tinggi


Judul Buku : Obat Malas Dosis Tinggi

Pengarang : Khalifa Bisma Sanjaya

Penerbit :PT. Elex Media Komputindo

ISBN : 978-602-04-7948-4

Halaman : 368  +  x halaman

Buku ini dapat diperoleh di  toko buku Gramedia di kota Anda.

 

Sinopsis

Sejenak mari kita perhatikan burung yang terbang ke sana ke mari. Dik, burung adalah lambang dari makhluk Allah yang rajin. Di pagi hari dia keluar dari sarang dalam keadaan perut kosong. Saat sore tiba dia kembali ke sarang dalam keadaan lambung terisi makanan penuh. Hikmahnya adalah… jadilah anak yang seharian aktif dalam kegiatan yang positif, maka pasti kamu akan sukses. Bangun jam empat pagi, langsung aja shalat subuh, lalu belajar sejenak, mandi, sarapan kemudian berangkat ke sekolah. Sepulang sekolah, silakan istirahat sebentar, lalu belajar kembali, atau membantu orang tua. Saat sore, mengajilah dengan tekun, lalu kembali membantu orang tua. Maghrib… jamaah di masjid, mengikuti pengajian atau kegiatan lain yang memberi manfaat dunia akhirat. Aktif dan selalu bergerak, itulah yang akan menjadikan badanmu sehat, otak pintar dan jiwa tenang. Jangan biarkan waktu kosong terbuang percuma karena jiwa mudah terserang penyakit bosan sehingga kadang membangkitkan ide-ide yang kurang baik. Lagian… membiarkan waktu kosong hanya akan membuang-buang umur yang pendek ini.

Saya pernah melihat ratusan burung Emprit hinggap di salah satu pohon mangga di perumahan. Mereka menginap di situ. Dingin, angin dan hujan… mereka tak mempedulikan. Hikmahnya adalah… Dik, Allah mengkaruniakan kepadamu kamar tidur yang layak, tolong manfaatkan sebaik-baiknya untuk tidur, belajar dan ibadah. Nasibmu jauh lebih baik dari burung-burung itu. Tapi ada juga beberapa anak yang terus-terusan mengeluh. Kamar ber AC… mereka malahan mudah mengantuk sehingga belajar cuman bentar banget. Kamar tak ada AC, juga mengeluh karena kepanasan… akhirnya tak belajar juga. Kamar luas, e malah mengajak teman-teman main game bersama. Kamar sempit… marah-marah karena merasa gak nyaman. Duh… ribet banget. Dik, pastikan kamu tidak seperti anak itu.

      Saat di kebun binatang saya memperhatikan beberapa burung yang cantik, tapi emm… bulunya menjadi kusut karena tak pernah terbang, mereka pasif karena terpaksa di dalam sangkar setiap hari. Saat saya di Kepulauan Riau, lagi santai di pinggir pantai… tiba-tiba ada belasan burung jalak yang hinggap di samping saya, wow… bulunya indah, halus, rapi dan cantik menawan. Beda jauh dengan burung-burung yang ada di kebun binatang. Kok bisa? Mereka senantiasa bergerak. Hikmahnya adalah… tolonglah, jangan terlalu lama duduk di depan TV atau berbaring di kamar. Kamu harus banyak gerak sehingga badan sehat dan lincah. Dik, kebanyakan duduk itu kurang sehat, gimana bisa belajar dua hingga empat jam kalau raga enggak fit? Gerak, ya!

Sekitar 35 tahun yang lalu saya tinggal di salah satu pedukuhan yang sangat sepi. Sekolah tidak ada. Setiap pagi saya beserta lima mpe enam kawan pergi ke sekolah di pedukuhan sebelah dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Berat? Hehehe… enggak ah, biasa. Abis sekolah, saya istirahat sebentar, lalu menggembala sapi di area persawahan. Jam lima sore, kami pulang… mandi, ke masjid untuk menunaikan shalat maghrib, lalu belajar, makan malam, baru tidur. Tak ada listrik, tv juga masih belum ada sehingga suasana sangat sepi namun nyaman.

Ayolah… kita memang didisain oleh Allah untuk senantiasa aktif, bukannya pasif. Jadi… saatnya berubah dari kebiasaan lama yang pasif menuju ke kebiasaan baru yang lebih aktif dan memberdayakan.

Tetangga saya, sebut aja namanya Mbah Mentar. Hampir 90 tahun tapi masih juga mencari rumput di sawah. Wow… beliau sangat sehat karena tak mau diam. Walau di rumah sendiri, anak-anak sudah pada berumahtangga, beliau senantiasa aktif, istilah jawanya: “Ora gelem lungguh.” Cari kayu di kebun, masak, membersihkan rumah dan seabrek kegiatan lain beliau handle sendiri. Tapi bukannya sakit, malahan sehat dan bugar walau usia sudah sangat tua.

Dik, saatnya semakin aktif. Kalau ibu lagi memegang sapu, cobalah untuk berkata, “Bu, biar aku saja yang menyapu.” Saya yakin Ibu akan tersenyum, hatinya akan terasa sejuk melihat putranya begitu mudahnya membantu orang lain. Saat mata Adik sudah satu jam lebih meloloti game, cobalah berhenti lalu silakan bertanya kepada jiwa, “Apa jadinya jika kebiasaan ini terus-terusan kulakukan? Apa manfaatnya?” Dik, jiwa itu jujur, ketika kamu bertanya maka jiwamu akan menjawab dengan sangat lugu, “Terlalu lama main tuh pasti gak ada manfaatnya, membuang umur, suatu saat pasti kamu akan menyesalinya. Sebut aja namanya Firman (bukan nama sebenarnya). Duduk di bangku kelas 8 SMP. Hari-hari pegang HP terus. Naa… saat HP rusak, dia ama Mamanya pergi ke tukang servis. Sang Mama bertanya, “Pak tukang, kapan HP ini bisa jadi lagi?” Dengan santai Pak Servis berkata, “Dua minggu lagi, Bu.” Tuh Mama berkata sambil tersenyum, “Emm… gimana kalau jadinya dua tahun lagi, gpp kok… biar anakku gak bisa nge-game lagi, wkwkwk.” Mendengar kalimat itu, tuh Firman langsung mlengos karena merasa dapat sindiran alus dari mamanya.

Pak Presiden, Pak Menteri, Para ulama… mereka adalah tokoh pemimpin. Saya mau tanya, “Apakah saat kecil mereka juga menghabiskan waktu untuk pasif?”

Hehehe, pasti tidak lah yauw.

Burung… aktif, ayam… aktif, kambing… aktif. Mereka adalah makhluk Allah yang senantiasa bergerak, makanya dagingnya enak. Pulang sekolah, daripada pasif di depan TV, cobalah ikut kegiatan yang sekiranya bisa menyehatkan badan seperti karate, tae kwon do, atau badminton. Habis makan malam, saat mendengar adzan isyak…cobalah untuk ambil sarung, melangkahkan kaki menuju ke masjid, wow… ini lebih keren.

Sepulang dari masjid, silakan belajar mata pelajaran. Sejam atau dua jam belajar, terasa capek, baiklah… saatnya istirahat. Dik, kamu gak harus menjawab semua pesan WA yang datang. Hal itu bisa menguras waktumu. Sudahlah, kalau memang waktunya tidur, silakan tidur… tak usah menunda tidur dengan kegiatan lain yang kurang memberi manfaat.

Bangun pagi, silakan shalat subuh. Abis shalat, silakan lari atau menyapu halaman atau apalah, yang penting ada aktifitas gerak. Saat saya duduk di bangku SMP, kegiatan rutin pagi adalah shalat subuh, belajar sebentar, menyapu halaman depan, menimba air untuk mengisi bak mandi dan bak cadangan rutin selama 3 tahun, wow… fisik saya terasa segar banget. Seminggu dua kali saya juga ikut kegiatan karate yang ada di dekat rumah, fisik semakin kuat sehingga jarang merasa capek walaupun mendapatkan tugas-tugas berat dari rumah maupun sekolah. Kenapa? Karena mempunyai kegiatan fisik yang cukup banyak dan beragam.

Dik, fisik Nabi Muhammad juga sangat kuat karena beliau senantiasa aktif, bukan pasif. Fisik Umar bin Khattab? Wow… kuat banget sehingga selalu menang dalam setiap pertempuran. Dik, mau aktif, ya! Ketika kamu aktif… maka badanmu sehat, jarang sakit. Tetapi jika kamu pasif, sakit-sakitan, duh… padahal kita takkan bisa belajar dalam tiga kondisi: saat sedih, saat menangis, dan saat sakit. Iya, ketiga kondisi itu harus benar-benar jauh darimu. Bagaimana mau mengukir prestasi jika senantiasa berurusan dengan dokter dan rumah sakit? Sebut aja namanya Rojas, duduk di bangku SMP. Baru berumur 15 tahun tapi berat badannya sudah mencapai 85 kg. Kok bisa? Hehehe, gitu dech… pasif, seharian main game, makan full josss, hingga badannya bengkak kayak gajah.

Apakah sehat?

Hmm, sangat memprihatinkan. Dia cepat capek, ngaji bentar… bilangnya capek. Kemah di luar kota, duh… sedihnya minta ampun karena tak terbiasa dengan kegiatan fisik. Kelebihan berat badan membuatnya hanya mampu terbaring di ranjang empuk di ruangan ber AC sambil ngemil tiada henti, duh… parah.

Dik, kamu harus mau beda dengan Si Rojas. Bayangkan… jantung anak SMP/ SMA paling-paling besarnya sekitar sekepalan tangan, karena gendut super, maka tuh jantung dipaksa memompa darah… melayani tubuh yang super gedhe plus timbunan lemak yang berserak di mana-mana. Pertanyaannya adalah: ketika jantung tak mampu lagi melayani tubuh yang segedhe itu, lalu jantung berhenti karena rusak, hmm… gimana nasib Rojas?

Selamat merenung.

THE EFFECT OF BRAND ASSOCIATIONS TOWARD BRAND EQUITY AND BRAND LOYALTY AS INTERVENING VARIABLE OF HONDA MOTORCYCLE IN JAMBI CITY

Anaseputri Jamira; Ade Oktavia; Junaidi Junaidi

Faculty of Economics and Business, University of Jambi,
(This paper was presented at the Malaysia Indonesia International Conference on Economics, Management and Accounting (MIICEMA); Jambi-Indonesia, 24 – 25 October 2016)

Abstract. The purpose of this study is to examine the relationship between brand associations, brand loyalty, and brand equity of Honda motorcycle in Jambi City. Previous researches have shown controversial result on how the relationship of brand associations on brand equity and the role of brand loyalty on it. To analyze brand loyalty as mediating or intervening variable, SEM with SmartPLS software is used to confirm the relationship between variables. There are 100 respondents who are as Honda motorcycle user and decision maker of buying it in Jambi City, that participated in this research by fulfill questionnaires. The results show that brand associations and brand loyalty are important variables which each variable has a strong influence on brand equity, and brand loyalty acts
as a mediating variable that strengthen the effect of brand associations to the brand equity. The manager of Honda motorcycle is expected to more focus on resources and marketing activities to build and increase brand associations of Honda which is as basic of purchasing decision and brand loyalty of consumers. This study uses more specifics model of Aaker Brand Equity Model, so that in the future research the complex model can be used, and the researcher can develop with compare more than one category and brand of product or services.
Keywords: brand equity, brand associations, brand loyalty

Download Full-Article: PDF

Model For The Development of Plantation-Based Growth Poles Village

Junaidi; Amri Amir; Hardiani

Faculty of Economy and Business Jambi University

(This paper was presented at the Malaysia Indonesia International Conference on Economics, Management and Accounting (MIICEMA); Jambi-Indonesia, 24 – 25 October 2016)

Abstract. The purpose of this research is to create a model (based on the experiences of transmigration settlement development) to set up local villages into plantation-based growth pole village in Jambi Province. The research has found that there are five groups of potential industry in the plantation-commodity-based development center villages. These industries are a) the production of flour from grains/seeds/nuts/tubers, crude oil from vegetable and animal; b) the production of tempe and tofu, the production of soy and beans products apart from soy sauce, tempe and tofu, the production of crackers and others alike from cassava and bananas, bread and pastry; c) clay industry; d) furniture industry; e) products from wood, rattan, bamboo, and others alike. Clay industry has the highest competence, followed by other industries. Furthermore, five criteria of village core competence which are the strongest one to support the development of potential industry in rural areas are outside-area/village market, market opportunity to continue developing, local market, availability of infrastructure, and the composition of the local input. For structuring, the elements of the system for growth pole village’s development are: 1)Key objectives: a) Increasing the number of new business and diversification of products; b) Expanding domestic and outside- area market; c) Increasing investor’s interest in investing; 2)Main problems: a) institutional weakness; b) Coordination between related parties is weak; c) Government policies are inconsistent and less supportive; 3) Main actors: a) Local government; b) Financial Institutions; c) Education and Training Institutions; d) Testing, Standardization, and Certification Institutions; 4)Main roles of government: a) Coordinating the related institutions; b) Establishing communication and cooperation for potential industries’ and supporting industries’ actors; c) Collecting and disseminating data and information; d) Improving the system of transportation, communications, and other infrastructures; 5) Main roles of business activity: a) Establishing formal and informal network; b) Communicating with government to publish and revise regulation.

Keywords: Potential Industry, Growth Pole, Core Competence

Download Full Article. PDF

Buku: Ekonomi dan Keuangan Islam

Buku Ekonomi dan Keuangan Islam ini membahas sistem, sejarah, prinsip dan filosofi serta masalah dasar dalam ekonomi Islam pada bab 1 sampai dengan 5. Pada bab 6 hingga bab 8  di bahas tentang teori permintaan, teori penawaran dan pasar ekonomi Islam.

Selanjutnya pada bab 9  hingga bab 11 dibahas teori konsumsi konvensional, teori konsumsi Islam dan teori investasi Islam serta keuangan publik yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran negara berdasarkan pendekatan Islami.

Pembahasan menyangkut keuangan hingga perbankan Islam serta lembaga keuangan non bank Islam dibahas pada bab 12 hingga bab 16. Sedangkan bab 17 dan bab 18 membahas tentang inflasi, tenaga kerja dan upah dalam ekonomi Islam.

kulit buku ekonomi islam

Judul Buku : Ekonomi dan Keuangan Islam

Pengarang : Prof. Dr. H. Amri Amir

Editor : Dr. H. Junaidi, SE, M.Si dan Dr. H. Subhan, M.Ag

Penerbit : Pustaka Muda, Jakarta, Tahun 2015

ISBN : 978-602-6850-01-0

Halaman : 384  +  xvi halaman

DAFTAR   ISI

BAB  1 SISTEM EKONOMI ISLAM
1.1. Pemikiran Ekonomi Konvensional
1.2. Sistem Ekonomi
1.3. Sistem Ekonomi Kapitalis
1.4. Sistem Ekonomi Sosialis
1.5. Sistem Ekonomi Campuran
1.6. Sistem Ekonomi Islam
1.7. Paradigma, Dasar dan Filosofi Sistem Ekonomi

BAB  2 SEJARAH EKONOMI ISLAM
2.1. Sejarah Ekonomi Islam
2.2. Ekonomi Islam Masa Nabi  Muhammad SAW
2.3.  Ekonomi Islam Setelah Nabi Muhammad

BAB  3 LANDASAN DAN NILAI DASAR EKONOMI ISLAM
3.1. Manusia Dalam Pereekonomian
3.2. Landasan Ekonomi Islam
3.3. Nilai Dasar Ekonomi Islam

BAB  4 DEFINISI, FILOSOFI DAN PRINSIP EKONOMI ISLAM
4.1. Definisi Ekonomi Islam
4.2. Filosofi Ekonomi Islam
4.3. Prinsip Ekonomi Islam

BAB  5 MOTIF, TUJUAN DAN MASALAH DASAR EKONOMI ISLAM
5.1. Ruang Lingkup Ekonomi Islam
5.2. Motif Ekonomi Islam
5.3. Tujuan Ekonomi Islam
5.4. Masalah Dasar Ekonomi Islam
5.5. Proses Pencapaian Falah

 BAB  6 TEORI  PERMINTAAN  ISLAM
6.1. Teori Permintaan Konvensional
6.2. Teori Permintaan Islam Kalsik
6.3. Teori Permintaan Islam Modern
6.4. Fungsi dan Elastisitas Permintaan Islam
6.5. Perilaku Konsumen Islam

BAB  7 PENAWARAN/PRODUKSI ISLAM
7.1. Penawaran (Supply)
7.2. Produksi dan Faktok Produksi Islami
7.3. Tujuan Produksi
7.4. Etika Perilaku Produsen
7.5. Faktor Produksi Tenaga Kerja
7.6. Nilai, Prinsip dan Kaidah Produksi Islam.

BAB  8  TEORI PASAR ISLAM    
8.1. Pasar Konvensional
8.2. Pasar Dalam Ekonomi Islam
8.3. Ketidakseimbangan Pasar
8.4. Distorsi Pasar
8.5. Normalisasi Pasar Islam
8.6. Prinsip-Prinsip Pasar Islam

BAB  9    TEORI KONSUMSI ISLAM         
9.1. Teori Konsumsi Konvensional
9.2. Teori Konsumsi Islam
9.3. Fungsi Konsumsi Islam
9.4. Perilaku Konsumsi Islami
9.5. Tingkatan Konsumsi Islam

BAB 10 TEORI  INVESTASI  ISLAM
10.1. Pengertian & Jenis Investasi  Konvensional
10.2. Teori Investasi Konvensional
10.3. Teori Investasi Islam
10.4. Prinsip Dasar Investasi Ekonomi Islam.
10.5. Penawaran Dan Permintaan Investasi Islam
10.6. Fungsi Investasi Islami
10.7. Larangan Investasi Dalam Islam

BAB 11 PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA
11.1. Peran Negara Dalam Ekonomi Islam
11.2. Sumber Penerimaan Negara
11.3. Pajak (Dharibah) Dalam Ekonomi Islam
11.4. Pengeluaran Negara

BAB 12  UANG DALAM EKONOMI ISLAM
12.1. Sejarah Tentang Uang
12.2. Sistem Keuangan Konvensional
12.3. Pengertian Uang Menurut Islam
12.4. Fiqih Tentang Uang
12.5. Persyaratan Dan  Status Uang Dalam  Islam

BAB 13 SISTEM KEUANGAN ISLAM            
13.1. Sistem Keuangan Islam
13.2. Permintaan Uang Menurut Ekonomi Islam
13.3. Fungsi Dan Motivasi Permintaan Uang Islam
13.4. Kebijakan Keuangan (Moneter) Islam

BAB 14 RIBA (BUNGA) DALAM EKONOMI ISLAM
14.1. Riba Dalam Ekonomi Islam
14.2. Kriteria Riba
14.3. Dampak Riba Terhadap Kehidupan
14.4. Penetapan Bunga Bank Sebagi Riba
14.5. Time Value of Money

BAB 15 BANK ISLAM
15.1. Pengertian Bank (Konvensional)
15.2. Bank Islam (Bank Syariah)
15.3. Fungsi dan Produk Bank Islam/Syariah

BAB 16 LEMBAGA KEUANGAN ISLAM NON BANK
16.1. Asuransi Syariah
16.2. Leasing Syariah
16.3. Gadai  Syariah
16.4. Pasar Modal Syariah

BAB 17 INFLASI DALAM EKONOMI ISLAM
17.1. Inflasi Dalam Ekonomi Konvensional
17.2. Inflasi Dalam Ekonomi Islam

BAB 18      TENAGA KERJA DAN UPAH
18.1. Tenaga Kerja dan Upah
18.2. Upah Dalam Ekonomi Kapitalis
18.3. Proses Penetapan UMR
18.4. Tenaga Kerja dan Upah Dalam Ekonomi Islam
18.5. Upah Minimum Dalam Islam

Download Data Latihan Ekonometrika Deret Waktu

Bagi Anda yang telah memiliki buku Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi (Bambang Juanda dan Junaidi 2012) dapat mendownload data yang digunakan dalam latihan pada buku tersebut di sini. Bagi yang belum memiliki dan berminat untuk memiliki silakan lihat halaman ini.

Klik link di bawah ini untuk mendownload data.

Data Kurs (Untuk latihan Bab 1 dan 6)

Data Indeks Harga Saham Gabungan (untuk latihan Bab 1, 2, 5)

Data Inflasi, Jumlah Uang Beredar dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk latihan Bab 7, 8, 9)

Data panel (untuk latihan Bab 10)

Download Powerpoint Ekonometrika Deret Waktu

Powerpoint ini disusun agar pembaca buku Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi (Bambang Juanda dan Junaidi 2012) dapat lebih mudah memahami isi buku tersebut. Selain itu, mudah-mudahan dapat membantu bagi para pengajar dalam mempersiapkan materi perkuliahannya.

Bagi yang belum memiliki dan berminat untuk mendapatkan buku tersebut silakan lihat halaman ini.

Klik Link di bawah ini untuk mendownload  Powerpoint:

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. KESTASIONERAN DATA DERET WAKTU

BAB III. ANALISIS TREND DAN TEKNIK PEMULUSAN

BAB IV. DEKOMPOSISI DATA DERET WAKTU

BAB V. MODEL ARIMA (BOX – JENKINS)

BAB VI. MODEL ARCH DAN GARCH

BAB VII. REGRESI TERKOINTEGRASI DAN MODEL ECM: Kasus Dua PEUBAH

BAB VIII. MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

BAB IX.  UJI KOINTEGRASI MULTIVARIAT DAN MODEL VECM

BAB X.  REGRESI DATA PANEL

Telah Terbit: Buku Ekonometrika Deret Waktu

Ekonometrika telah berkembang cukup pesat dalam 15 tahun terakhir,terutama dalam bidang analisis data deret waktu (time series ), termasuk data panel. Pengembangan teknik kointegrasi telah memungkinkan ekonometrikawan membuat suatu usaha serius untuk menangani masalah regresi semu/palsu dan data time series. Bersamaan dengan perkembangan ini, muncul metodologi yang disebut-sebut sebagai general-to-specific, yang dikombinasikan dengan penggunaan model-model koreksi sisaan (error correction models). Akan tetapi, perubahan ini umumnya tidak diungkapkan dalam buku teks pengantar ekonometrika untuk mahasiswa S1 atau S2.

Meskipun telah ada buku teks yang menyinggung tentang perubahan ini, umumnya pembahasannya hanya sepintas saja, walaupun materi pembahasan model regresi klasik sudah ketinggalan zaman dalam penggunaan data deret waktu. Dalam buku ini, penulis berusaha memberikan berbagai catatan yang tidak hanya mencakup topik terkini, tetapi juga, jika perlu, menggabungkan ide baru tersebut dengan materi yang klasik. Jadi, walaupun teknik-teknik yang dikembangkan dalam dekade terakhir dicakup terutama dalam lima bab terakhir dalam buku ini, bab-bab sebelumnya sering dibahas untuk mengantisipasi terhadap pembaruan-pembaruan ini.

Buku teks ini ditujukan bagi mahasiswa S1/S2 fakultas ekonomi. Namun demikian, buku ini berguna pula bagi mahasiswa S3 yang sedang belajar ekonometrika lanjutan.

Apa keunggulan buku ini ?

  1. Praktis, tersedia latihan dengan prosedur tahap demi tahap secara lengkap menggunakan program Eviews dan SPSS
  2. Disediakan powerpoint setiap bab, untuk memudahkan memahami isi buku dan membantu tenaga pengajar dalam mempersiapkan bahan kuliah. Download powerpoint di sini.
  3. Disediakan data latihan  dalam bentuk Excel untuk memudahkan mengikuti latihan dalam buku ini. Download data latihan di sini.

Judul Buku : Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi

Pengarang : Prof.Dr. Bambang Juanda  dan Junaidi, SE,M.Si

Penerbit : IPB Press Tahun 2012

ISBN : 978-979-493-365-7

Halaman : 248  +  vxii halaman

Buku ini dapat diperoleh di toko-toko buku di kota Anda.

DAFTAR   ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Pengantar

1.2. Pengertian Ekonometrika Deret Waktu

1.3. Karakteristik Data Deret Waktu

1.4. Paket Program Komputer untuk Analisis

LAMPIRAN BAB I. PENGENALAN EVIEWS  DAN  SPSS

BAB II. KESTASIONERAN DATA DERET WAKTU

2.1. Pengantar

2.2. Proses Stokastik dan Kestasioneran Data Deret Waktu

2.3. Pemeriksaan Kestasioneran Data Deret Waktu

2.3.1 Pemeriksaan Kestasioneran dengan Trend Data

2.3.2.Pemeriksaan Kestasioneran dgn Koefisien Autokorelasi dan Korelogram ACF

2.3.3. Uji Akar Unit (Unit Root Test)

2.4. Penggunaan Eviews untuk Pemeriksaan Kestasioneran Data

2.4.1. Trend Data

2.4.2. Autokorelasi dan Korelogram

2.4.3. Uji Statistik Q

2.4.4. Uji Statistik Ljung-Box (LB)

2.4.5. Uji Akar Unit (Unit Root Test)

BAB III. ANALISIS TREND DAN TEKNIK PEMULUSAN

3.1  Pengantar

3.2. Komponen Deret Waktu

3.3. Analisis Trend

3.3.1. Trend Linier

3.3.2. Trend Kuadratik

3.3.3. Trend Eksponensial

3.3.4. Pemilihan Trend Yang Paling Sesuai

3.3.5. Prosedur SPSS untuk Analisis Trend

3.4. Pemulusan dengan Rata-Rata Bergerak (Moving Average)

3.4.1. Simple Moving Average  (Proses Konstan)

3.4.2.  Double Moving Average (proses trend linier)

3. 4.3. Contoh Peramalan dengan Teknik Moving Average

3.5.  Pemilihan Model Terbaik

BAB IV. DEKOMPOSISI DATA DERET WAKTU

4.1. Pengantar

4.2.  Rata-Rata Bergerak Terpusat

4.3. Model dan Teknik Dekomposisi

4.4.  Contoh Teknik Dekomposisi

4.5. Prosedur SPSS untuk Dekomposisi Data Deret Waktu

BAB V. MODEL ARIMA (BOX – JENKINS)

5.1. Pengantar

5.2. Proses Regresi Diri

5.3. Proses Rataan Bergerak

5.4. Proses Campuran Diri dan Rataan Bergerak (ARMA(p,q))

5.5. Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA)

5.6. Prosedur Box-Jenkins

5.6.1. Identifikasi Model

5.6.2. Estimasi Parameter Model

5.6.3. Evaluasi Model

5.6.4. Prediksi atau Peramalan

5.7. Prosedur Eviews untuk Pemodelan ARIMA

5.7.1. Identifikasi Model

5.7.2. Evaluasi Model

BAB VI. MODEL ARCH DAN GARCH

6.1 Pengantar

6.2.  Model ARCH dan GARCH

6.2.1. Model ARCH

6.2.2. Model GARCH

6.3. Varian-Varian Model ARCH dan GARCH

6.3.1. Model ARCH-M

6.3.2. Model TARCH/EGARCH

6.3.2.1. Model TARCH

6.3.2.2. Model EGARCH

6.4. Tahapan Estimasi Model ARCH dan GARCH

6.5. Prosedur Eviews untuk Estimasi Model ARCH/ GARCH

6.5.1. Identifikasi Efek ARCH

6.5.2. Estimasi Model

6.6. Prediksi atau Peramalan

BAB VII. REGRESI TERKOINTEGRASI DAN MODEL ECM: Kasus Dua PEUBAH

7.1 Pengantar

7.2 Regresi Lancung dan Regresi Terkointegrasi

7.3 Prosedur Eviews untuk Uji Kointegrasi

7.4 Error Correction Mechanism  (ECM)

7.5 Prosedur Eviews untuk Pendugaan Model ECM

BAB VIII. MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

8.1. Pengantar

8.2. Pengertian Model VAR

8.3. Bentuk-Bentuk Model VAR

8.4. Estimasi Model VAR

8.5. Analisis dalam Model VAR

8.5.1. Peramalan

8.5.2. Impulse Response

8.5.3. Forecast Error Decomposition Variance (FEDV)

8.5.4. Uji Kausalitas

8.6. Prosedur Eviews untuk Pemodelan dan Analisis VAR

8.6.1. Prosedur Eviews untuk Pemodelan VAR

8.7. Prosedur Eviews untuk Peramalan dengan VAR

8.8. Prosedur Eviews untuk Analisis Impulse Response Function (IRF)

8.9. Prosedur Eviews untuk Analisis FEDV

8.10. Prosedur Eviews untuk Uji Kausalitas

BAB IX.  UJI KOINTEGRASI MULTIVARIAT DAN MODEL VECM

9.1. Pendahuluan

9.2. Uji Kointegrasi Multivariat: Johansen Test

9.3. Prosedur Eviews untuk Uji Kointegrasi Johansen dan Pemodelan VECM

BAB X.  REGRESI DATA PANEL

10.1. Pengantar

10.2. Model Umum Regresi Data Panel

10.3. Pendekatan-Pendekatan dalam Regresi Data Panel

10.3.1.Metode Common-Constant (PLS)

10.3.2.Metode Fixed Effect (Fixed Effect Model=FEM)

10.3.3. Metode Random Effect (Random Effect Model=REM)

10.4. Pemilihan Model Regresi Data Panel

10.4.1. Pemilihan antara Model PLS dengan FEM

10.4.2. Pemilihan antara PLS dengan REM

10.4.3. Pemilihan antara Model FEM dengan REM

10.5. Cara Menginput Data Panel pada Eviews

10.6. Prosedur Eviews untuk Estimasi Regresi Data Panel

10.6.1. Estimasi dengan  Metode PLS

10.6.2. Estimasi dengan Metode FEM

10.6.3. Estimasi dengan Metode REM

10.7. Prosedur Eviews untuk Pemilihan Model

10.7.1. Uji Chow untuk Memilih Antara Model PLS dengan FEM

10.7.2. Uji Hausman untuk Memilih Antara Model FEM dengan REM

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR  ISTILAH

INDEKS

LAMPIRAN 1. DATA IHSG

LAMPIRAN 2. DATA KURS

LAMPIRAN 3. DATA INF, M1, SBI

LAMPIRAN 4.  OUTPUT  ESTIMASI  VECM

LAMPIRAN 5. DATA  PANEL

LAMPIRAN 6. TABEL Z

LAMPIRAN 7. TABEL T

LAMPIRAN 8. TABEL F

LAMPIRAN 9. TABEL CHI-SQUARE

Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi

Ekonometrika telah berkembang cukup pesat dalam 15 tahun terakhir,terutama dalam bidang analisis data deret waktu (time series ), termasuk data panel. Pengembangan teknik kointegrasi telah memungkinkan ekonometrikawan membuat suatu usaha serius untuk menangani masalah regresi semu/palsu dan data time series. Bersamaan dengan perkembangan ini, muncul metodologi yang disebut-sebut sebagai general-to-specific, yang dikombinasikan dengan penggunaan model-model koreksi sisaan (error correction models). Akan tetapi, perubahan ini umumnya tidak diungkapkan dalam buku teks pengantar ekonometrika untuk mahasiswa S1 atau S2.

Meskipun telah ada buku teks yang menyinggung tentang perubahan ini, umumnya pembahasannya hanya sepintas saja, walaupun materi pembahasan model regresi klasik sudah ketinggalan zaman dalam penggunaan data deret waktu. Dalam buku ini, penulis berusaha memberikan berbagai catatan yang tidak hanya mencakup topik terkini, tetapi juga, jika perlu, menggabungkan ide baru tersebut dengan materi yang klasik. Jadi, walaupun teknik-teknik yang dikembangkan dalam dekade terakhir dicakup terutama dalam lima bab terakhir dalam buku ini, bab-bab sebelumnya sering dibahas untuk mengantisipasi terhadap pembaruan-pembaruan ini.

Buku teks ini ditujukan bagi mahasiswa S1/S2 fakultas ekonomi. Namun demikian, buku ini berguna pula bagi mahasiswa S3 yang sedang belajar ekonometrika lanjutan.

Keunggulan buku ini:

  1. Praktis, tersedia latihan dengan prosedur tahap demi tahap secara lengkap menggunakan program Eviews dan SPSS
  2. Disediakan powerpoint setiap bab, untuk memudahkan memahami isi buku dan membantu tenaga pengajar dalam mempersiapkan bahan kuliah. Download powerpoint di sini.
  3. Disediakan data latihan  dalam bentuk Excel untuk memudahkan mengikuti latihan dalam buku ini. Download data latihan di sini.

Judul Buku : Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi

Pengarang : Prof.Dr. Bambang Juanda  dan Junaidi, SE,M.Si

Penerbit : IPB Press Tahun 2012

ISBN : 978-979-493-365-7

Halaman : 248  +  vxii halaman

Harga : Rp 55.000

Buku ini telah  terbit dan beredar di toko-toko buku di seluruh Indonesia. Jika belum tersedia di kota Anda, pemesanan juga dapat dilakukan melalui blog ini. 

Untuk pemesanan buku ini, dengan mentransfer pembayaran ke rekening Bank BNI No. Rekening 0097736151 a.n. Junaidi. Besaran pembayaran yang harus Anda transfer adalah sebesar Rp 70.000  (harga buku Rp 55.000 + ongkos kirim Rp 15.000) (untuk memudahkan konfirmasi pembayaran, sebaiknya besaran transfer dengan angka unik misalnya Rp 70.118). Setelah transfer, lakukan konfirmasi dengan mengklik link formulir di bawah ini. Pengiriman buku akan dilakukan via pos, paling lambat 4 (empat) hari setelah konfirmasi pembayaran.

Formulir Konfirmasi Pembayaran

DAFTAR   ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Pengantar

1.2. Pengertian Ekonometrika Deret Waktu

1.3. Karakteristik Data Deret Waktu

1.4. Paket Program Komputer untuk Analisis

LAMPIRAN BAB I. PENGENALAN EVIEWS  DAN  SPSS

BAB II. KESTASIONERAN DATA DERET WAKTU

2.1. Pengantar

2.2. Proses Stokastik dan Kestasioneran Data Deret Waktu

2.3. Pemeriksaan Kestasioneran Data Deret Waktu

2.3.1 Pemeriksaan Kestasioneran dengan Trend Data

2.3.2.Pemeriksaan Kestasioneran dgn Koefisien Autokorelasi dan Korelogram ACF

2.3.3. Uji Akar Unit (Unit Root Test)

2.4. Penggunaan Eviews untuk Pemeriksaan Kestasioneran Data

2.4.1. Trend Data

2.4.2. Autokorelasi dan Korelogram

2.4.3. Uji Statistik Q

2.4.4. Uji Statistik Ljung-Box (LB)

2.4.5. Uji Akar Unit (Unit Root Test)

BAB III. ANALISIS TREND DAN TEKNIK PEMULUSAN

3.1  Pengantar

3.2. Komponen Deret Waktu

3.3. Analisis Trend

3.3.1. Trend Linier

3.3.2. Trend Kuadratik

3.3.3. Trend Eksponensial

3.3.4. Pemilihan Trend Yang Paling Sesuai

3.3.5. Prosedur SPSS untuk Analisis Trend

3.4. Pemulusan dengan Rata-Rata Bergerak (Moving Average)

3.4.1. Simple Moving Average  (Proses Konstan)

3.4.2.  Double Moving Average (proses trend linier)

3. 4.3. Contoh Peramalan dengan Teknik Moving Average

3.5.  Pemilihan Model Terbaik

BAB IV. DEKOMPOSISI DATA DERET WAKTU

4.1. Pengantar

4.2.  Rata-Rata Bergerak Terpusat

4.3. Model dan Teknik Dekomposisi

4.4.  Contoh Teknik Dekomposisi

4.5. Prosedur SPSS untuk Dekomposisi Data Deret Waktu

BAB V. MODEL ARIMA (BOX – JENKINS)

5.1. Pengantar

5.2. Proses Regresi Diri

5.3. Proses Rataan Bergerak

5.4. Proses Campuran Diri dan Rataan Bergerak (ARMA(p,q))

5.5. Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA)

5.6. Prosedur Box-Jenkins

5.6.1. Identifikasi Model

5.6.2. Estimasi Parameter Model

5.6.3. Evaluasi Model

5.6.4. Prediksi atau Peramalan

5.7. Prosedur Eviews untuk Pemodelan ARIMA

5.7.1. Identifikasi Model

5.7.2. Evaluasi Model

BAB VI. MODEL ARCH DAN GARCH

6.1 Pengantar

6.2.  Model ARCH dan GARCH

6.2.1. Model ARCH

6.2.2. Model GARCH

6.3. Varian-Varian Model ARCH dan GARCH

6.3.1. Model ARCH-M

6.3.2. Model TARCH/EGARCH

6.3.2.1. Model TARCH

6.3.2.2. Model EGARCH

6.4. Tahapan Estimasi Model ARCH dan GARCH

6.5. Prosedur Eviews untuk Estimasi Model ARCH/ GARCH

6.5.1. Identifikasi Efek ARCH

6.5.2. Estimasi Model

6.6. Prediksi atau Peramalan

BAB VII. REGRESI TERKOINTEGRASI DAN MODEL ECM: Kasus Dua PEUBAH

7.1 Pengantar

7.2 Regresi Lancung dan Regresi Terkointegrasi

7.3 Prosedur Eviews untuk Uji Kointegrasi

7.4 Error Correction Mechanism  (ECM)

7.5 Prosedur Eviews untuk Pendugaan Model ECM

BAB VIII. MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

8.1. Pengantar

8.2. Pengertian Model VAR

8.3. Bentuk-Bentuk Model VAR

8.4. Estimasi Model VAR

8.5. Analisis dalam Model VAR

8.5.1. Peramalan

8.5.2. Impulse Response

8.5.3. Forecast Error Decomposition Variance (FEDV)

8.5.4. Uji Kausalitas

8.6. Prosedur Eviews untuk Pemodelan dan Analisis VAR

8.6.1. Prosedur Eviews untuk Pemodelan VAR

8.7. Prosedur Eviews untuk Peramalan dengan VAR

8.8. Prosedur Eviews untuk Analisis Impulse Response Function (IRF)

8.9. Prosedur Eviews untuk Analisis FEDV

8.10. Prosedur Eviews untuk Uji Kausalitas

BAB IX.  UJI KOINTEGRASI MULTIVARIAT DAN MODEL VECM

9.1. Pendahuluan

9.2. Uji Kointegrasi Multivariat: Johansen Test

9.3. Prosedur Eviews untuk Uji Kointegrasi Johansen dan Pemodelan VECM

BAB X.  REGRESI DATA PANEL

10.1. Pengantar

10.2. Model Umum Regresi Data Panel

10.3. Pendekatan-Pendekatan dalam Regresi Data Panel

10.3.1.Metode Common-Constant (PLS)

10.3.2.Metode Fixed Effect (Fixed Effect Model=FEM)

10.3.3. Metode Random Effect (Random Effect Model=REM)

10.4. Pemilihan Model Regresi Data Panel

10.4.1. Pemilihan antara Model PLS dengan FEM

10.4.2. Pemilihan antara PLS dengan REM

10.4.3. Pemilihan antara Model FEM dengan REM

10.5. Cara Menginput Data Panel pada Eviews

10.6. Prosedur Eviews untuk Estimasi Regresi Data Panel

10.6.1. Estimasi dengan  Metode PLS

10.6.2. Estimasi dengan Metode FEM

10.6.3. Estimasi dengan Metode REM

10.7. Prosedur Eviews untuk Pemilihan Model

10.7.1. Uji Chow untuk Memilih Antara Model PLS dengan FEM

10.7.2. Uji Hausman untuk Memilih Antara Model FEM dengan REM

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR  ISTILAH

INDEKS

LAMPIRAN 1. DATA IHSG

LAMPIRAN 2. DATA KURS

LAMPIRAN 3. DATA INF, M1, SBI

LAMPIRAN 4.  OUTPUT  ESTIMASI  VECM

LAMPIRAN 5. DATA  PANEL

LAMPIRAN 6. TABEL Z

LAMPIRAN 7. TABEL T

LAMPIRAN 8. TABEL F

LAMPIRAN 9. TABEL CHI-SQUARE

Dasar-Dasar Teori Ekonomi Kependudukan

Buku Dasar-Dasar Teori Ekonomi Kependudukan ini menguraikan konsep dasar ekonomi kependudukan serta berbagai teori dan pendekatan ekonomi untuk menjelaskan dinamika penduduk, baik sebagai variabel yang mempengaruhi maupun variabel yang dipengaruhi. Pada dasarnya, teori dan pendekatan  yang digunakan dapat dilihat dari sisi mikro ekonomi maupun makro ekonomi. Namun demikian, buku ini lebih difokuskan pada pembahasan dari sisi makro ekonomi, dan lebih khusus lagi, pada dampak pembangunan ekonomi terhadap dinamika penduduk serta dampak dinamika penduduk terhadap pembangunan ekonomi.

Selain itu, dalam buku ini juga dibahas beberapa isu-isu kependudukan terkini, mengenai indikator kualitas penduduk, isu gender dan penuaan penduduk. Disadari bahwa tidak semua isu-isu terkini dapat dicakup dalam buku ini. Tetapi paling tidak, melalui pembahasan tersebut diharapkan dapat menuntun pembaca untuk menemukan isu-isu lainnya, yang saat ini masih menjadi “embrio” tetapi diperkirakan akan menjadi persoalan krusial  yang akan dihadapi pada masa-masa yang akan datang.

Judul Buku : Dasar-Dasar Teori Ekonomi Kependudukan

Pengarang : Junaidi & Hardiani

Penerbit : Hamada Prima, Tahun 2009

ISBN : 978-979-19971-2-6

Halaman : 149  +  xi halaman

Daftar Isi Buku:

BAB I.     KONSEP DASAR EKONOMI KEPENDUDUKAN

1.1. Pengertian Demografi

1.2. Demografi Formal Versus Demografi Sosial

1.3. Pengertian Ekonomi Kependudukan

BAB II. SEJARAH PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN MODEL TRANSISI DEMOGRAFI

2.1. Kependudukan Dunia

2.2. Kependudukan Indonesia

2.3. Model Transisi Demografi

BAB III. PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

3.1. Teori Pre Malthusian

3.2. Teori Malthus

3.3. Aliran Sosialis

3.4. Teori-Teori Lain di Era Modern

3.5. Posisi Penduduk dalam Berbagai Teori Pertumbuhan Ekonomi

3.6. Pembangunan Berwawasan Kependudukan

BAB IV. FERTILITAS DAN PEMBANGUNAN

4.1. Pengertian dan Pengukuran Fertilitas

4.2. Kerangka Dasar Analisis Fertilitas

4.3. Fertilitas dan Pembangunan: Kajian Empiris

BAB V.  MORTALITAS, MORBIDITAS DAN PEMBANGUNAN

5.1. Pengertian dan Istilah Dasar

5.2. Ukuran-Ukuran Mortalitas

5.3. Ukuran-Ukuran Morbiditas

5.4. Teori Transisi Epidemiologi

5.5. Keterkaitan Derajat Kesehatan dengan Pertumbuhan Ekonomi

BAB VI.  MOBILITAS PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN

6.1. Pengertian dan Pengukuran Mobilitas Penduduk.

6.2. Mobilitas Penduduk dan Pembangunan

BAB VII.  ISU-ISU  KEPENDUDUKAN TERKINI:

Indikator Kualitas Penduduk

7.1. Pengertian Kualitas Penduduk

7.2. Indikator-Indikator Kualitas Penduduk

BAB VIII.  ISU-ISU KEPENDUDUKAN TERKINI:

Ketimpangan Gender

8.1. Pengertian Gender

8.2. Diferensiasi Gender

8.3. Gender dalam Dunia Kerja

BAB IX.  ISU-ISU KEPENDUDUKAN TERKINI:

Penuaan Penduduk

9.1. Batasan Lanjut Usia dan Pengertian Penuaan Penduduk

9.2. Dampak Penuaan Penduduk di Negara-Negara Maju

9.3. Dampak Penuaan Penduduk di Negara-Negara Berkembang

Sekilas Mengenai BPR

Pengertian Bank menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Atau secara teoritis, bank adalah badan usaha yang menjadi mediasi perpindahan dana antara unit surplus dan unit depisit. Pemindahan dari unit surplus ke unit defisit dapat dilakukan melalui 3 metode yaitu: a). pembiayaan langsung, b). pembiayaan semi langsung dan c). pembiayaan tidak langsung. Metode pembiayaan langsung terjadi jika unit surplus bertemu langsung dengan unit defisit tanpa melalui jasa lembaga keuangan. Pembiayaan semi langsung terjadi jika penyelesaian transaksi dana antara unit surplus dengan unit defisit dibantu oleh pihak ketiga seperti broker, dealer, invesment banker. Metode pembiayaan tidak langsung adalah metode pembiayaan dimana antara unit surplus dengan unit defisit tidak bertemu langsung bahkan tidak saling mengenal siapa yang membantu dan dibantu. Metode tidak langsung ini terjadi berkat bantuan lembaga perantara keuangan seperti bank maupun bukan bank.
Secara garis besar terdapat 4 (empat) peranan bank dalam masyarakat yaitu :
1. Untuk Kepentingan Transaksi. Motivasi orang dalam memegang uang khususnya untuk kepentingan transaksi senantiasa berubah mengikuti perkembangan ekonomi dan bisnis. Giro, tabungan dan deposito merupakan produk perbankan yang dapat berperan sebagai substitusi uang logam dan kertas, dimana perannya bisa untuk kepentingan transaksi. Semakin maju perkembangan bank dalam suatu negara maka jenis dan komposisi uang yang dipegang masyarakat akan berubah. Jumlah uang yang dipegang untuk kepentingan transaksi akan semakin kecil dibandingkan dengan untuk kepentingan spekulasi.
2. Pengalihan Aset. Motivasi unit surplus menitipkan sebagian aset kepada perantara (bank dan lainnya) karena berbagai alasan, seperti keamanan, likuiditas, kemudahan dan keuntungan. Aset keuangan milik unit surplus ini diterima lembaga keuangan, kemudian ditransfer ke unit defisit dalam bentuk bantuan kredit.
3. Likuiditas. Untuk memenuhi kepentingan berjaga-jaga, seseorang dapat menempatkan uangnya dalam bentuk Giro, Tabungan, Deposito, Saham dan atau Obligasi. Masing-masing sekuritas sekunder tersebut memiliki tingkat likuiditas dan profitabilitas yang berbeda.
4. Realokasi Pendapatan. Untuk mengantisipasi situasi yang tidak pasti, orang perlu menyisihkan/ merealokasikan pendapatannya untuk persiapan masa yang akan datang. Salah satunya adalah dengan cara menyimpan di lembaga perbankan.
Terdapat berbagai sistem perbankan yang diperkenalkan oleh negara-negara yang ada di dunia ini. Khusus untuk Indonesia, sistem perbankannya meliputi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, Bank Umum (Pemerintah dan Swasta), dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat itu sendiri dapat dikelompokkan atas dua kelompok yaitu BPR sebelum Paket Kebijakan bulan Oktober tahun 1988 atau lebih dikenal dengan Pakto 27, 1988 dan BPR setelah Pakto 27, 1988. BPR yang termasuk kategori sebelum Pakto 27, 1988 diantaranya adalah :
a. Badan Kredit Desa (BKD) yang terdiri dari Lumbung Desa dan Bank Desa. BKD terdapat di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur.
b. Non Badan Kredit Desa terdiri dari Bank Karya Produksi Desa (BPKD), Bank Desa dan Bank Pasar.
c. Lembaga Desa dan Kredit Pedesaan (LDKP) terdiri dari Badan Kredit Kecamatan (BKK), Lembaga Kredit Usaha Rakyat Kecil (LKURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Lembaga Kredit Kecamatan (LKK), Lembaga Kredit Pedesaan (LKD) dan Badan Kredit Desa Perda di Jateng.
Sedangkan BPR yang termasuk kategori BPR setelah Pakto 27, 1988 adalah BPR yang didirikan dan telah memperoleh ijin usaha berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam Pakto 27, 1988.
Undang-Undang RI No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dalam operasinya juga diatur usaha-usaha yang dapat dilakukan BPR dan usaha-usaha yang dilarang dilakukan. Terdapat empat jenis usaha pokok yang boleh dilakukan BPR yaitu:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
2. Memberikan kredit
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.
Sebaliknya terdapat beberapa jenis usaha yang dilarang dilakukan oleh BPR yaitu:
1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
3. Melakukan penyertaan modal
4. Melakukan usaha perasuransian
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam usaha yang dilarang.
Badan hukum BPR dapat berupa Perusahaan Daerah, Koperasi, Perseoran Terbatas maupun bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan dari segi kepemilikannya diatur sebagai berikut:
a. BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia, pemerintah daerah, atau dapat dimiliki bersama diantara ketiganya.
b. BPR yang berbentuk koperasi, kepemilikannya diatur berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang tentang perkoperasian yang berlaku
c. BPR yang berbentuk hukum perseroan terbatas, sahamnya hanya dapat diterbitkan dalam bentuk saham atas nama.